Jangan Ganggu, Dia Cewek Gue!
Kalian jangan ada yang menyalahkan Starla disini, salahkan saja pada anak kucing yang mampu mencuri perhatian dari gadis lugu itu hanya dengan bergelayutan manja di kakinya. Ia merasa terlampau gemas kepada makhluk mungil yang berbulu halus itu, sampai-sampai ia kemudian tidak sadar derap langkap kakinya mulai mengikuti arah jalan si anak kucing dan membawa tubuhnya pergi menjauh tak tentu arah.
Setelah menyadari terdapat banyak pasang netra yang memperhatikannya dengan tatapan bertanya-tanya dan orang-orang di sekitar sana mulai berbisik-bisik satu sama lain, Starla tersadar bahwa dirinya kini sudah bukan lagi berada di taman kampus tempat awal ia menunggu tuan mudanya tadi. Melainkan ia sudah berada di tempat asing yang tidak ia kenali sama sekali daerahnya. Tidak, Starla sebenarnya masih berada di lingkungan kampus Nathan, akan tetapi kini ia berada di dekat parkiran FEB (Fakultas Ekonomi Bisnis).
Ketika dirinya sedang linglung, terdapat segerombol pria yang mendekati dan menggodanya secara tidak sopan. Itu adalah geng-nya Hugo, musuh bebuyutan Nathan bahkan sejak SMA. Nathan tahu betul dengan baik bahwa Hugo dan anak-anak geng-nya itu lebih brengsek daripada dirinya sendiri dan teman-temannya yang lain. Sehingga pantaslah dirinya menjadi kalang kabut setelah memebaca pesan Jasson yang tertera dengan jelas di grup chat mereka.
“Kiw kiw kiw cewek” “Cantik suit suit suit” “Sendirian aja nih?” “Mau pulang yah? pulang sama abang aja yuk” “Nanti kita jalan dulu” “Mampir-mampir yak, ke club atau hotel gitu*” “Hahahahaha”
Mereka dengan kurangajarnya mulai membelai wajah Starla dan menyentuh rambut halusnya, ada juga yang mencengkeram pergelangan gadis itu dengan kuat. Ketika Hugo hendak menyentuh pinggang Starla, sebuah bogeman mentah melayang dan mendarat di pipi mulus wajah tampannya. Laki-laki yang melakukan aksi itu adalah Nathan, dia datang entah darimana pasalnya kedatangannya pun tidak membuat Hugo dan geng-nya sadar.
“Heh anjing!! lo jangan sembarangan sentuh dia, sat!!!” umpat Nathan dengan amarah yang memuncak. Terlihat dengan jelas wajahnya memerah, rahangnya mengetat membuat urat-uratnya tercetak dengan jelas, dan giginya ia katupkan kuat-kuat hingga terdengar suara bergemelatuk di dalam mulutnya. Pemuda marah sekali.
“Emangnya kenapa? lo siapanya sih, sok-sokan mau neglindungin dia.” balas Hugo dengan diakhiri tawa remehnya merendahkan Nathan. Tangannya bergerak mengusap sedikit darah yang keluar dari sudut bibirnya akibat pukulan keras Nathan barusan kepada dirinya.
“Jangan ganggu dia bajingan! dia cewek gue!!” jawab Nathan dengan tegas. Bukan hanya Hugo dan geng-nya saja yang kini terkejut bukan main atas jawaban telak dari Nathan, namun Starla juga ikut melongo tidak percaya menatap ke arah netra Nathan.
“K-kak” panggil Starla dengan lirih dengan jemarinya yang terulur untuk meremas ujung pakaian Nathan.
“Awas aja kalo lo semua masih berani deketin, godain, atau bahkan sampe megang-megang dia lagi kayak tadi, abis lo semua sama gua!” ancam Nathan dengan mimik wajah yang terlihat kelewat serius, suaranya yang penuh penekanan, dan netranya yang menatap nyalang Hugo. Setelah mengatakan hal itu, Nathan segera menarik pergelangan tangan kanan Starla dan membawanya pergi menjauh dari sana.
©scndbrr