Epilog

Jika ada awal, maka pastilah juga akan terdapat akhir. Sama dengan kisah dua sejoli ini. Cerita cinta Nolan dan Valle usai sampai di sini.

Bentang garis takdir yang mempertemukan mereka berdua di dalam sebuah istilah yang disebut dengan kebetulan ternyata melahirkan berjuta kisah manis untuk keduanya.

Karakter pribadi mereka yang berbanding terbalik 180 derajat ternyata justru dapat membuat kedua anak manusia itu saling melengkapi.

Bagi Valle, Nolan adalah satu-satunya pria yang memperlakukannya bak ratu. Pria itu memiliki ketulusan yang begitu dalam. Tatapan yang dipancarkan oleh kedua matanya mampu menggambarkan itu semua.

Sedangkan di sisi lain, bagi Nolan Valle adalah satu-satunya wanita yang dapat membuatnya menjadi sejatuh ini. Sebelumnya tidak pernah ada. Wanita itu, cinta pertama dan terakhirnya.

Keduanya memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, perangai yang berbeda, serta pola pikir yang berbeda pula. Namun, dengan satu perasaan yang sama, mereka akhirnya dapat bersatu.

Mereka menjelma menjadi sebuah penawar untuk rasa sakit yang mendera pikiran dan hati mereka dari kerasnya kehidupan mereka masing-masing.

Kata-kata penyemangat, rengkuhan hangat, serta kecupan kasih sayang membuat mereka dapat saling mengikatkan diri satu sama lain.

Tanpa sadar, mereka berdua sudah saling bergantung.

Mereka tidak akan dapat dipisahkan oleh hal apapun, kecuali maut. Dan satu lagi, dengan kuasa sang pemilik semesta ini. Manusia dapat berencana, namun Tuhan tetaplah yang menjadi penentunya di akhir nanti.

Nolan dan Valle mendapatkan julukan “Couple Mahal”.

Mengapa?

Mungkin bagi segilintir orang, mereka pasti akan langsung mengatakan seperti demikian. Karena si pria seorang pengusaha batu bara ternama dan wanitanya seorang model terkenal.

Apakah benar seperti itu?

Jawabannya adalah salah. Karena pada faktanya bukan demikian.

Mahal adalah satu kata yang menunjukkan tingginya suatu harga barang. Setidaknya begitu yang dijelaskan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Namun, mahal bagi Nolan dan Valle berbeda.

Mahal untuk mereka berdua adalah perkara ketulusan dan waktu.

Ketulusan.

Valle banyak belajar dari Nolan mengenai persoalan tersebut. Dari Nolan, wanita itu tahu jika masih ada seorang pria di muka bumi ini yang tulus mencintai seseorang. Mengerahkan seluruh usahanya untuk membuktikan ketulusannya pada sang pasangan.

Waktu.

Dari Valle, Nolan memahami apa arti penting dari sebuah waktu. Perihal menunggu dan ditunggu yang dialami oleh dirinya sendiri, membuatnya semakin yakin jika Valle adalah wanita yang tepat untuknya.

Mahal, semuanya begitu mahal.

Kesabaran Nolan menghadapi dirinya yang kala itu masih saja terus dibayang-bayangi oleh sang mantan, membuat Valle dapat merasakan ketulusan yang ada di dalam pria itu.

Kesabaran Valle dalam menunggunya untuk dapat menyelesaikan konflik internal keluarganya, juga membuat Nolan dapat merasakan kesetiaan dari wanitanya.

Jodoh, tidak akan ke mana.

Satu prinsip itu yang sama-sama dipegang teguh oleh keduanya.

Inilah akhir dari kisah manis pasangan Nolan dan Valle. Rajutan dari untaian-untaian cerita mereka telah selesai dienyam.

Salam tulip merah, yang melambangkan cinta sejati. —Nolan Azerio

by scndbrr