Berita kepulangan kekasih untuk selamanya

Gadis penyandang nama lengkap Aretha Trisha Sereina itu, kini sedang merasakan banyak bungan yang bermekaran di hatinya. Bagaimana tidak? jika baru saja ia mendapatkan sebuah pesan dari laki-laki yang dalam 10 tahun ini telah menjadi dunianya, bahwa laki-laki itu akan pulang malam ini juga. Padahal apabila sesuai dengan jadwalnya maka laki-laki itu baru akan pulang ke Jakarta pada hari lusa.

Aretha dan Tigra sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih sejak mereka duduk di bangku SMA. Takdir mempertemukan mereka berdua dengan cara yang cukup dramatis. Mereka ini adalah rival dalam memperebutkan posisi peringkat satu paralel. Jika kalian penasaran bagaimana mereka berdua dapat berakhir menjadi seorang kekasih, maka jawabannya cukup singkat. Love-hate relationship adalah suatu gambaran yang cocok untuk mereka berdua.

Setelah lulus dari SMA yang sama, mereka juga mendaftar ke Perguruan Tinggi yang sama pula. Akan tetapi kali ini mereka mengambil jurusan yang berbeda satu sama lainnya. Mungkin di benak kalian sempat terbesit sebuah pertanyaan “kok bisa ya mereka pacaran lama banget sampe 10 tahun?”. Jawabannya adalah iya memang bisa. Tapi jangan pikir di dalam hubungan mereka tidak pernah dibumbui oleh pertengkaran dan perdebatan sepasang kekasih pada umumnya. Karena bahkan sudah hampir lima kali kata “putus” telah diucapkan oleh kedua anak manusia itu.


Sejak tadi sore gadis pemilik rambut hitam legam yang panjangnya sepinggang itu sudah sibuk bersiap-siap untuk menjemput sang kekasih di bandara. Padahal tadi laki-lakinya itu menekankan untuk melarang gadisnya ini keluar sendirian malam-malam hanya untuk menjemputnya saja. Tapi siapa yang dapat meluluhkan kerasnya kepala Aretha? bahkan kedua orang tua dan kakak laki-lakinya pun seudah menyerah akan hal itu.

Aretha mengurungkan niatnya untuk pergi ke bandara, dikarenakan baru saja laki-laki itu mengiriminya sebuah pesan yang menyatakan bahwa ia nanti akan langsung mendatangi apartement gadisnya sekitar pukul sembilan malam. Aretha lantas bergegas untuk membereskan apartementnya yang kini keadaannya disebut kapal pecah. Hal itu sebetulnya sangat wajar, mengingat Aretha juga merupakan seorang wanita karir yang super sibuk.

Hawa dingin pada malam hari telah menusuk tulang. Gelap, itulah keadaan di luar sana. Tidak ada sinar rembulan yang bersinar. Juga tidak ada bintang-bintang yang biasanya berbaris membentuk sebuah pola di atas sana. Rintik hujan mulai membasahi tanah, perlahan tapi pasti rintik itu kini berubah menjadi bulir air yang deras.

Alunan sebuah lagu dari band ternama 1975 yang merupakan nada dering dari ponsel Aretha mengalun dengan merdu.

Aretha terbangun dari tidurnya setelah mendapati suara dering ponsel miliknya yang cukup menginterupsi. Ia kemudian tersadar bahwa ia ketiduran menunggu sang kekasih yang katanya mau datang pukul 9 malam. Aretha meregangkan tubuhnya karena posisi tidurnya barusan sangatlah tidak nyama. Bagaimana tidak? ia tidur dalam posisi meringkuk di sebuah sofa panjang miliknya. Aretha mengedarkan pandangannya dan matanya kemudian menelisik jam dinding di ruang tengahnya yang menunjukkan pukul 12 malam tepat. Ia lantas gelagapan, berpikir bahwa tadi yang menghubunginya barusan adalah kekasihnya yang sudah ia nanti-nantikan kedatangannya.

Jemari lentik Aretha lantas dengan cekatan membuka ponselnya, berniat untuk melihat panggila tak terjawab barusan. Ia mengerutkan dahinya dan berpikir sejenak, karena yang barusan menghubunginya adalah nomor telpon tidak dikenal. Karena tidak mau ambil pusing, Aretha berpikir bahwa itu hanyalah sebuah panggilan salah sambung belaka. Ia lantas menekan layar ponselnya untuk segera menghubungi kekasihnya.

...

Tidak ada jawaban dari seberang sana. Aretha pikir kekasihnya tadi sudah datang kesini, namun karena Aretha tidak membukakan pintu apartementnya lantas ia pergi pulang ke rumahnya. Tapi jika dipikir-pikir laki-laki itu kan sudah sering berkunjung kesini bahkan laki-laki itu juga hafal dengan password yang ada di pintu masuk. Karena passwordnya adalah tanggal mereka berdua jadian.

Kini terdengar lagi alunan lagu yang merupakan nada dering ponsel Aretha. Nomor tidak dikenal lagi dan sama dengan yang menghubunginya tadi. Dikarenakan rasa penasaran yang ada, maka Aretha segera menggeser layar ponselnya untuk menjawab panggilan tersebut.

“Halo selamat malam, dengan saudara Aretha?” “Selamat malam pak, iya betul. Ini dengan siapa ya?” “Saya dari pihak kepolisian.” “Mohon maaf sebelumnya, ada keperluan apa ya pak sama saya?” “Apakah saudara mengenal Tigra Arvin Maheswara?” “Iya pak, dia adalah calon suami saya. Kenapa ya pak?” “Saudara Tigra mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Neo KM 127.” “A-apa pak? bapak bercanda ya? terus gimana keadaan Tigra pak? dia sekarang ada di rumah sakit mana?” “Mohon maaf sebelumnya bu, saudara Tigra dinyatakan telah meninggal dunia di tempat lokasi kejadian.” “N-nggak, nggak, nggak mungkin!”

Setelah mendengar pernyataan yang diutarakan oleh seorang polisi di seberang sana Aretha jatuh terduduk di lantai yang sangat dingin. Ponselnya juga ikut jatuh dan menghasilkan suara yang cukup keras. Tidak, Aretha masih belum dapat mencerna seluruh perkataan yang telah diucapkan bapak polisi tadi. Otaknya mendadak tidak bisa diajak kompromi untuk berpikir. Lidahnya kelu tidak dapat digerakkan. Bulir air bening mulai memaksa keluar dari ujung mata indah gadis itu. Tangannya mengepal kuat-kuat melampiaskan ketidakpercayaannya. Ia menggumamkan kalimat yang keluar dari mulut kecilnya itu.

“Gra... nggak mungkin kan? itu tadi bukan berita tentang kamu kan?” “Katanya mau pulang gra, mana? maksud kamu pulang untuk selamanya ya?”

Setelah itu hanya isak tangis yang terdengar sangat pilu hinggamampu menyayat hati orang yang mendengarnya memenuhi ruangan yang menjadi saksi bisu Aretha Trisha Sereina yang telah kehilangan semestanya, Tigra Arvin Maheswara. Takdir sangat jahat kepada kedua insan itu, mereka baru saja akan bahagia karena berencana untuk mengikat hubungan mereka ke jenjang yan lebih serius dengan melangsungkan sebuah pernikahan minggu depan. Namun mengapa? mengapa laki-lakinya itu sekarang justru diambil secara paksa untuk meninggalkannya sendirian?