Bela Ikut Mengalah?
Setelah membaca pesan dari Hesa, Bela kaget bukan main. Bagaimana tidak? Jika hari esok adalah hari yang sangat ia tunggu-tunggu, yaitu hari pertunangannya dengan Nathan, namun justru dirinya mengetahui sebuah fakta yang tersembunyi sekarang.
Ia bingung harus mengambil langkah apa.
Apakah dirinya tetap acuh saja dan melanjutkan rencana kedua orang tuanya yang menjodohkan dirinya dengan Nathan?
Ataukah justru dirinya lebih memilih untuk mempertahankan persahabatannya dengan Starla dan tidak melanjutkan perjodohan ini lagi seperti apa kata Hesa?
Waktu ia putus dengan Nathan karena kesalahan yang ia perbuat sendiri, Bela merasa sangat amat bersalah. Ia sadar bahwa apa yang telah ia perbuat dulu itu salah dan tidaklah mudah untuk mendapatkan permintaan maaf dari mantan pacarnya itu.
Maka dengan perjodohan ini, Bela bertekad untuk memperbaiki semua kesalahan yang pernah ia perbuat kepada Nathan.
“Nathan sama Starla saling suka.”
Pesan dari Hesa terus berputar di kepala Bela. Ia tak habis pikir. Bagaimana bisa dirinya tidak mengetahui hal sepenting ini?
Starla adalah sahabat yang sangat berarti bagi Bela. Jadi bagaimana bisa ia menyakitinya?
Kebimbangan kini melanda di dalam hati Bela. Di satu sisi, ia tidak bisa berbohong bahwa dirinya masih memiliki rasa untuk Nathan, namun di sisi lain ia juga tidak ingin menjadi penghalang dari kisah cinta orang. Apalagi jika itu adalah kisah cinta sahabatnya sendiri.
Jarum jam yang bertengger di dinding kamarnya kini telah menunjukkan pukul 12 malam tepat. Sampai saat ini Bela masih belum mengambil keputusan.
Setelah termenung cukup lama, terlarut dalam memori yang berputar di kepalanya bak kaset rusak mengenai berbagai hal yang telah dirinya dan Starla lalui akhir-akhir ini, Bela telah memantapkan hatinya.
Mungkin sekarang masih sulit, tapi ia sangat yakin bahwa keputusannya kali ini akan menghadirkan kebahagiaan bagi orang banyak.
Bela ikut mengalah.
Sama seperti apa yang telah dilakukan Hesa, akhirnya Bela mengambil keputusan untuk melepaskan orang yang ia sayangi supaya ia dapat bahagia dengan orang pilihannya sendiri.
Malam itu juga, Bela memberitahukan keinginannya untuk membatalkan perjodohannya dengan Nathan kepada kedua orang tuanya.
Tentu saja kedua orang tua Bela sangat terkejut atas permintaan Bela yang mendadak ini. Namun, karena Bela merupakan anak tunggal dan kedua orang tuanya itu amat menyayangi dirinya, maka bukanlah perkara besar jika hanya membatalkan sebuah perjodohan saja bagi mereka.
Bela berharap bahwa langkah yang telah ia ambil ini adalah suatu langkah yang tepat.
Ia tahu betapa sulitnya kehidupan Starla selama ini, oh tidak, bahkan ia paham betul akan itu.
Setelah mengenal Starla selama kurang lebih 3 bulan terakhir ini, Bela telah memahami seluk beluk diri Starla.
Namun ia masih menyayangkan karena dirinya tidak menyadari bahwa laki-laki yang pernah Starla ceritakan kepadanya itu adalah Nathan.
Starla pernah bercerita kepada Bela bahwa ia sedang menyukai seorang laki-laki. Namun Starla mengatakan bahwa dirinya takut apabila laki-laki itu tidak menyukai dirinya balik.
Berkat Hesa, Bela berhasil untuk tidak jadi menghancurkan satu-satunya kebahagian Starla yang tersisa.
Karena,
Nathan...
Adalah dunia dan bahagia Starla yang tersisa sekarang.
Kepunyaan Starla yang belum direnggut secara paksa oleh semesta dan pencipta-Nya seperti biasa.
Ya, masih belum.
Karena kita juga tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.
©scndbrr